Indonesia Dapat Sanksi Ganda dari AFC, PSSI Pasrah
Kembali mendapat sanksi untuk PSSI dari AFC, hingga bisa dibilang sank si ganda buat PSSI. Sanksi berat dijatuhkan Federasi sepakbola Asia, AFC kepada PSSI. Sanksi tersebut jatuh karena tingkah polah suporter Indonesia yang tak terkendali di ajang Pra Piala Asia U-23, pada 27 hingga 31 Maret 2015. AFC menemukan beberapa pelanggaran ketika Timnas U-23 bertanding melawan Timor Leste, 27 Maret 2015. Salah satunya, ditemukan bukti suporter Indonesia melempar benda-benda keras ke dalam lapangan. Bahkan ada suporter yang menyalakan flare, padaha semua itu merupakan larang keras karena benda keras yang dilempar ke lapangan akan dapat mencederai para pemain bahkan pemain Indonesia sendiri.
Pelanggaran kembali terjadi di pertandingan antara Garuda Muda versus Korea Selatan, 31 Maret 2015. Tak ada pelemparan, namun, saat itu penonton bikin ulah kembali dengan menyalakan flare di tribun. Atas pelanggaran-pelanggaran tersebut, AFC menjatuhkan sanksi berlipat kepada PSSI. Sanksi-sanksi ini secara resmi jatuh pada 19 Mei 2015 silam, ketika Komisi Disiplin AFC melakukan sidang.
Salah satu sanksi yang dikenakan AFC kepada Indonesia adalah denda sebesar US$20 ribu (setara Rp247 juta). Sanksi lainnya adalah timnas Indonesia diharuskan bermain tanpa penonton di laga internasional level A. Lalu, PSSI harus menggelar laga internasional level A di luar kandang, meski statusnya sebagai tuan rumah.
Dengan sanksi seperti ini, pertandingan perdana Indonesia di Pra Piala Dunia 2018 melawan Irak, 16 Juni 2015, harus digelar tanpa penonton. Sedangkan, duel kontra Thailand, 8 Oktober 2015, harus digelar di tempat netral.
Karena sanksi itulah akhirnya PSSI hanya bisa pasrah....?
Pelanggaran kembali terjadi di pertandingan antara Garuda Muda versus Korea Selatan, 31 Maret 2015. Tak ada pelemparan, namun, saat itu penonton bikin ulah kembali dengan menyalakan flare di tribun. Atas pelanggaran-pelanggaran tersebut, AFC menjatuhkan sanksi berlipat kepada PSSI. Sanksi-sanksi ini secara resmi jatuh pada 19 Mei 2015 silam, ketika Komisi Disiplin AFC melakukan sidang.
Salah satu sanksi yang dikenakan AFC kepada Indonesia adalah denda sebesar US$20 ribu (setara Rp247 juta). Sanksi lainnya adalah timnas Indonesia diharuskan bermain tanpa penonton di laga internasional level A. Lalu, PSSI harus menggelar laga internasional level A di luar kandang, meski statusnya sebagai tuan rumah.
Dengan sanksi seperti ini, pertandingan perdana Indonesia di Pra Piala Dunia 2018 melawan Irak, 16 Juni 2015, harus digelar tanpa penonton. Sedangkan, duel kontra Thailand, 8 Oktober 2015, harus digelar di tempat netral.
Karena sanksi itulah akhirnya PSSI hanya bisa pasrah....?
Comments
Post a Comment